Trouma In Love Bagian 2

Seharusnya waktu seminggu setelah ujian semester digunakan untuk class meeting namun karena ada acara maka seminggu ini digunakan semua ekskul untuk berlatih menunjukkan aksi terbaik di pensi untuk perayaan ulang tahun sekolah. Aku terdaftar sebagai penari utama untuk ekskul dance di sekolah dan membawa timku selalu menjuarai perlombaan.
Kedatanganku ke sekolah kali ini dengan tongkat di tangan kananku membuat tim dance-ku kebingungan karena kemarin aku baik-baik saja dan yang lebih gawat bagi mereka adalah mendapat kabar bahwa aku tidak dapat ikut serta nanti.

“Apa ??. Kamu ditabrak orang ?”, tanya Shera bersemangat.
“Iya, Sher. Tapi gak pa pa kok.”, jawabku.
“Kak, aku minta maaf kali ini aku gak bisa bantu.”, ucapku dengan nada sedikit kecewa.
“Tidak apa apa kok Val, kita masih punya cadangan kok meskipun gak sebaik kamu.”, ucap Kak Marsha koreografer kami.
***


Seminggu telah berlalu dan tibalah waktu yang paling ditunggu oleh semua siswa siswi SMA La Specia. Namun kakiku masih saja harus di gips dan berjalan dengan tongkat. Membuatku tidak nyaman di tengah keramaian orang.Akhirya aku memilih duduk di pinggir lapangan dimana di situ terdapat panggung untuk band tamu mengisi acara. Sebenarnya aku tidak menyukai Band Outers yang katanya sih keren-keren, menurutku semua anak band itu sesuka hati melakukan sesuatu karena merasa memiliki kebebasan berekpresi bahkan sampai ke masalah pacaran. Mungkin karena aku trauma dipermainkan oleh seorang anak band yang sok keren itu di masa lalu. Aku menghela nafas dan berpikir untuk tidak lagi menyukai band apapun apalgi berniat memiliki pacar anak band lagi.
“VALENCIA”, dari kejauhan Angga memanggil namaku dan melambaikan tangannya.
“Kesini aja”, teriakku sambil menggerakkan tanganku mengajak dia mendekatiku.
Angga adalah teman aku sejak SMP walaupun anaknya nakal dan iseng tapi dia sangat baik dan perhatian padaku, apa mungkin karena dulu dia pernah mengincar aku menjadi pacarnya namun aku tolak sehingga sekarang dia hanya lebih ingin untuk selalu memberiku perhatian yang besar. Angga tau benar keadaan keluargaku yang tidak sempurna dan ia mencoba untuk selalu menjaga aku. Bahkan 2 tahun lalu mantan pacarku membawa cewek barunya ke pesta ulang tahunnya, Angga sempat meninju wajahnya hingga darah keluar dari hidung mantan aku itu. Setelah kejadian itu yang aku dengar sih mantan aku mengalami patah tulang hidung, tapi untunglah dia gak menuntut Angga ke meja hijau.
“Nih mama aku buat bolu kukus buat kamu. Katanya harus dihabisin jangan sampe sisa. Hahahaha. “, ujarnya sambil tertawa dan mengelus rambutku.
“Siiplah. Pasti abis kalo aku yang dikasih.”, balas aku sambil tertawa kecil.
Angga pamit untuk kembali bekerja karena ia adalah wakil ketua panitia jadi pasti sangat sibuk.
Aku berniat untuk kembali ke dalamkelas saja untuk menaruh bolu ke dalam tasku. Dengan usaha keras akhirnya bisa juga aku beranjak dari tempatku duduk.
Setelah selesai meletakan bolu ke dalam tas, aku mendengar suara panitia yang agak panik dan berkata bahwa bassis Band Outers belum tiba padahal ketiga temannya sudah datang secara bersamaan disisi lain acara sudah dimulai. Panitian dan teman satu band berusaha menghubunginya namun ternyata handphonenya mailbox terus.
Aku ingin menuju kamar mandi melewati jalan yang sepi karena akan sulit bagiku berjalan ditengah keramaian sehingga aku memutar melewati sisi kanan sekolah yang sepi. Aku berjalan dengan perlahan dan berharap agar tidak terjatuh.
GUBRAAAK.
Seseorang menyenggol tubuhku karena dia terburu-buru. Hanya maaf yang diucapkannya dan membantuku berdiri setelah itu dia mengucapkan sesuatu namun tidak terdengar jelas di telingaku karena bersamaan dengan teriakan teman-teman yang lain. Orang itu bertubuh tinggi, rambutnya panjang sebahu dan menggunakan kacamata berwarna coklat. Gaya berpakaiannya sopan karena menggunakan kemeja namun celananya sedikit belel. Aku hanya terpaku menatap orang yang selalu saja terburu-buru tanpa aku ketahui apa keperluannya di sekolahku ini. Aku melanjutkan perjalananku ke kamar mandi dengan wajah sedikit menahan sakit.
Siapakah yang menabrak Valencia dan apa yang diucapkan olehnya sebelum pergi tadi ?
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Trouma In Love Bagian 2"

Posting Komentar