Trouma In Love Bagian Akhir

Aku sadar dan berada di dalam kamar di rumah sakit. Kulihat jam yang berada di kamar itu menunjukkan pukul 10 malam. Lama sekali aku tidak sadaran diri. Tangan kananku dipegang erat oleh Zian yang ternyata menungguiku sejak aku pingsan. Tak berapa lama Kak Bima masuk dan tersenyum melihat aku sudah sadar.
“Zi, bangun”, Kak Bima mencolek bahu Zian yang sedang tertidur sambil memegang tangan kananku.
Dengan muka yang kaget karena tiba-tiba dibangunkan Zian berusaha mengumpulkan kesadarannya.
“Kamu makan dulu ya kan dari jam 2 tadi kamu belum makan. Kamu nggak mau kayak Val kan?”
“Kalau begitu aku ke kantin dulu ya nanti aku kesini lagi”, jawab Zian dan mencium tanganku lalu pergi.
“Kakak kapan sampai di sini?”, tanyaku.
“Jam 9 tadi”
“Kok tahu Zian di sini dari jam 2 ?”
“Suster yang kasih tau. Malah kakak pikir kamu sendirian di sini”
“Zian udah jadi pacar kamu ?”
“Nggak”, jawabku singkat.
“Kenapa ? Kakak pikir dia baik. Sejak tadi dia panic karena tahu radang usus kamu kambuh. Tolonglah pola makan kamu diubah.”, Kak Bima menasihatiku.
“Iya kakak”
“Maafin kakak ya, Val sepertinya mala mini kamu sendiri. Kakak pikir kamu sudah besar jadi bisalah jaga diri baik-baik.”
“Malam ini aku yang jaga Val di sini kok k,Kak”, ternyata Zian sudah kembali.
“Baiklah kalau begitu kakak pergi kerja dulu ya soalnya ada masalah di kantor”, keningku di cium olehnya dan dia pun tersenyum lalu meninggalkan aku bersama Zian.
Zian terlihat gugup.
“Kamu yang dulu nyerempet aku kan ?”. tanyaku tiba-tiba.
“Apa ?”, ujar Zian.
“Aku hafal betul dengan plat mobil dan warna mobil kamu. Ternyata sebelumnya kita juga pernah bertemu ya?”
“Kenapa kamu nggak marah sama aku?”
“Untuk apa ?. Masalah kemarin ?”
“Kamu percaya aku ?”
“Sampai tadi di sekolah aku belum mau percaya sama kamu dan mau denger penelasan kamu. Tetapi setelah mendengar penyesalan temanku yang mengalami hal seperti ini aku baru menyadarinya bahwa nggak seharusnya aku terbakar emosi.”, tandasku.
Zian pun menceritakan kejadian yang sebenarnya. Wanita yang selalu menjadi pengganggu hidupku itu bernama Nia. Dia teman dari vokalis Outers. Nia ini sangat penasaran dengannya sehingga sering sekali dating ketika Outers latihan banhkan saat manggung tanpa malu selalu berteriak memanggilnya. Tapi saat itu dia tidak berciuman dengan Nia tetapi Nia membisikan sesuatu yang ternyata ajakan untuk menjadikan dirinya sebagai pacar. Barulah kejadian yang kualami dimulai. Aku sadar bahwa mendengarkan jauh lebih penting.
***
Pantai pasir putih berada dihadapanku saat ini, berlibur bersama band yang awalnya tidak aku kenal dan tidak ingin aku ketahui ternyata mengasyikkan. Di balik karakter mereka yang cool ternya mereka orang yang asik. Liburan semester kali ini terasa sangat indah karena aku mulai bisa mengerti tentang arti kepedulian yang tulus. Itu semua karena Zian mengajarkan banyak hal tentang hidup untukku. Namun satu hal yang membuatku sedih karena hingga saat ini Zian tidak pernah menyatakan perasaanya padaku padahal aku tahu dia sangat perhatian denganku, tapi aku tidak ingin memikirkan itu terus. Let it flow.
Malam harinya setelah pesta seafood di pinggir pantai aku menepi di teras tempat kami menginap. Di sini aku bisa melamun bahkan menangis karena saat ini aku tidak dapat menahan perasaan sedihku yang selama ini aku pendam. Zian menyadari keberadaanku yang tidak berada di dekatnya, dia pun kemudian mencariku dan menemukan keberadaanku yang sedang menangis. dDia segera duduk di samping kananku dan mengelus kepalaku ddengan lembut.
“Kamu kenapa ? kok nangis ? kamu sedih liburan sama aku ?”
Aku hanya bisa besandar di bahunya dan menangis selepas mungkin, setelah bebanku berkurang aku mulai menceritakan yang aku rasakan.
“Empat tahun lalu ayah kecelakaan pesawat terbang ketika akan berangkat dinas ke luar negri dan pesawatnya jatuh di lautan. Ibu sedih sekali karena merasa terlalu cepat ditinggal ayah. Semenjak itu ibu sering sakit dan akhirnya meninggal. Aku hanya punya Kak Bima sampai saat ini yang selalu menjaga aku dan menjadi orang tu yang baik untukku. Tapi sebentar lagi dia akan tinggalin aku sendiri dan dia hidup bahagia dengan keluarga barunya terus aku sama siapa ?. Aku nggak punya tempat bebagi semua masalahku karena dia pun memiliki masalah lain yang lebih besar.”, ceritaku panjang lebar.
“Aku janji akan menjaga kamu dan menggantikan posisi kakak kamu sebagai siapa pun kamu menginginkan aku. “, ujar Zian membuatku sedikit terkejut dengan kata-kata yang dikeluarkan olehnya tadi.
“Denger aku ya “, pintanya sambil memegang kedua pipiku.
“Aku mau kamu juga bisa jadi malaikat kecil aku yang membuat aku makin berarti.”, ucapnya terputus.
“Kamu mau jadi calon istri aku ?”, lanjutnya sambil tersenyum.
APAAAA ?. Bukan pacar lagi ?
“Kok calon istri sih ? Aku kan masih kelas 3.”
“Ya nggak sekarang lah Cia. Tapi aku serius sama kamu aku akan tunggu sampai kamu bilang siap jadi istri aku nantinya. Tapi yang penting kamiu mau nggak jadi pacar aku ?”
Aku hanya bisa menganggukkan kepalaku yakin dan tersenyum. Zian pun memberikan sebuah ciuman di keningku dan menggendong tubuhku.

END
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Trouma In Love Bagian 4

Sebulan sudah kami saling mengenal dan kabar baiknya adalah kakiku sudah sembuh dan dapat berjalan normal tanpa tongkat. Selama sebulan itupun kami sering berbagi cerita bahkan kini aku tahu bahwa dia adalah anak tunggal yang sudah tidak memiliki ayah karena ayahnya telah meninggalkan keluarganya deni wanita lain. Dulu ayahnya seorang gitaris, hanya satu hal yang membuatku nyaman bersamanya karena dia pernah berkata bahwa dia berjanji dalam dirinya semenjak ayahnya pergi untuk selalu menjaga ibunya dan wanita yang nantinya ada di samping dia dan tidak akan pernah meninggalkannya karena alasan apapun karena baginya itu sudah menjadi pilihan hidup.
“Besok aku mau jalan sama anak-anak Outers ke pantai pasir putih. Kamu ikut aku ya ?”, ajaknya.
“Aku janji akan selalu jagain kamu. Please trust me”, tambahnya dengan senyum manisnya yang membuatku semakin melayang.
“Kamu ijin sama kak Bima ya soalnya Cuma dia yang aku punya.”
“Iya Cia”, oh iya satu hal lagi yang membuat aku merasa dia merasa nyaman dengan kehadiranku adalah panggilan untukku dari dia adalah Cia karena Cia lebih cocok untukku dibandingkan Valen.
***
Malam ini Zian memberitahu bahwa ia berada di studio band yang biasa menjadi basecamp mereka. Aku berniat memberi kejutan padanya dengan membawakan kroket ayam kesukaannya dan yang paling spesial adalah itu adalah bikinanku sendiri. Aku membuatnya sambil membayangkan dia akan terkejut dan senang dengan kehadiranku. Angga kebetulan ada di rumahku dia sedang menonton film action seperti biasa. Aku meminta dia untuk mengantarku ke tempat Zian berada karena ini sudah agak malam dan ia pun tidak keberatan. Angga memang teman yang baik.
Sejam berkutan di dapur akhirnya kroketku jadi sudah. Aku membagi 4 buah kroket untuk Angga dan dengan cepat Angga pun menghabiskan keempat buah kroket buatanku.
Sepanjang perjalanan aku membayangkan Zian akan memuji masakan buatannya. Namun tidak seperti yang di bayangkan, kedatanganku membukakan mataku bahwa ternyata semua anak band tetaplah sama yaitu mudah tergoda oleh wanita manapun. Kejadian yang membuatku shock saat ini adalah aku melihat Zian sedang berpelukan dan berciuman dengan seorang wanita berambut ikal dan panjang. Dan tanpa aku sadari, aku menjatuhkan tempat kroket yang ada di tanganku. Angga segera turun dari motor dan melihat apa yang sedang aku lihat.
“Cepat ikut aku ke sana”, perintah Angga sambil menarik erat tangan kananku.
BUUUGGHH. Terdengar suara hantaman ke wajah Zian. Aku hanya bisa mengeluarkan air mata sambil menatap mata Zian kecewa.
“Cia, ini gak seperti yang kamu pikir. Tolong percaya aku.”, jelasnya sambil memegangi hidungnya yang berdarah.
Kali ini aku tidak bisa menahan amarah lagi ketika wanita yang bermesraan tadi membalikan badannya.
“Kenapa selalu kamu ??”, kataku dengan nada keras dan emosi sambil menangis.
“Kamu selalu merebut orang yang aku sayang. Belum puas kamu permalukan aku di depan orang banyak ?. Sekarang aku gak peduli lagi apa yang mau kalian berdua lakukan di sini.”, lanjutku menggebu-gebu.
“Buat kamu ”, telunjukku menunjuk ke arah Zian.
“Aku pikir selama ini kamu beda sama anak band yang pernah aku kenal. Kamu bisa bikin aku melupakan bahwa anak band hanya bisa mempermainkan perasaan cewek tapi ternyata semua salah. Aku sayang sama kamu tapi itu DULU.”, langkah kakiku segera menjauh darinya.
“CIA..CIA”, teriakan Zian yang semakin membuatku tidak berhenti mengeluarkan air mata.
Angga berusaha menghiburku bahkan dia menjagaku hingga aku tertidur di pangkuannya. Angga dapat dipercaya tidak seperti laki-laki lain yang pernah aku kenal. Sebenarnya banyak temanku yang suka sama dia tapi dia merasa belum bertemu orang yang benar-benar mencintainya dengan ketulusan. Aku berharap dapat mendapatkan orang seperti Angga untuk menjagaku selalu. Aku tidak mungkin menjadikan Angga pasanganku karena kami sudah seperti saudara karena rumah kami yang bersebelahan sejak aku pindah ke rumah ini bersama kakakku.
***
“Bangun Val, udah pagi nih kamu gak sekolah ?”, tanya Kak Bima sambil membuka tirai kamarku.
Ternyata semalam Angga menggotongku ke kamar, hebatnya.
“Kapan pulang , kak ?”
“Jam 4 tadi. Kamu sakit ?”
“Nggak kok. Namanya juga baru bangun tidur pasti masih pucet lah.”, kulihat jam di kamar menunjukkan pukul 6.15 dengan segera aku bersiap untuk berangkat ke sekolah. Tapi kenapa aku merasa badanku kurang sehat ya, padahal aku nggak abis kehujanan ?
Setelah sarapan roti panggang buatan Kak Bima aku berangkat bersama Angga.
Tepat bel berbunyi kami tiba di parkiran sekolah.
“Kamu nggak apa apa ?”, tanya Angga khawatir melihat keadaan aku yang lemas.
“Nggak kok, Ga. Aku sehat-sehat aja mungkin karena aku lupa pake bedak makanya kamu piker aku sakit.”
“Nanti kamu balik sendiri ya soalnya aku harus ke tempat les music mau ada lomba jadi aku harus galdi bersih hari ini.”
“Oh iya udah nggak apa-apa kok”, kamipun berjalan menuju kelas masing-masing.
TEEEEEEETTT…TTEEEEEEEETTTT…TTEEEEETTT
Bel sekolah berbunyi 3 kali tanda jam sekolah teah usai dan semua siswa berhamburan untuk melakukan aktifitas di luar jam sekolah. Karena Angga pulang duluan dan Kak Bima masih istirahat jadi aku pulang naik angkot lagi.
“Kalo jam segini masih banyak anak-anak lain yang mau naek angkot yang ada kamu nggak dapet angkot terus loh”, Shera teman dance-ku menepuk pundakku.
“Jalan ke arah rumahku aja yuk nanti ada angkot lain yang ke arah rumah kamu juga kok, sekalian curhat nih”, lanjutnya.
Sepanjang jalan menuju arah rumah Shera yang dekat sekolah, Shera bercerita bahwa ternyata hal yang menyebabkan dia putus dengan mantan pacarnya karena salah paham. Dia baru tahu sekarang karena saat kejadian dia sudah terlanjur kesal dan marah sehingga dia mrenyesal tetapi kemarin Shera bilang bahwa dia balikan lagi sama mantan pacarnya itu. Setelah mendengarkan cerita Shera tanpa sadar ternyata sudah berada di halte dekat rumah Shera dan di situ aka nada banyak angkot yang lewat ke arah rumahku.
“Main aja yuk ke rumah ?”, ajaknya.
“Lain kali aja ya Sher”, tolakku karena kasihan Kak Bima sendirian di rumah.
Setelah Shera menghilang dari pandanganku, aku melihat mobil berwarna merah metalik yang seingat aku pernah menyerempet aku dulu dan berhenti di hadapanku. Kacanya yang gelap membuatku sulit mengenali siapa yang ada di dalam mobil. Tapi yang membuatku bertambah bingung adalah dari mana dia tahu bahwa aku ada di sini dan apa mungkin dia masih ingat aku.Aku terkejut bukan kepalang ketika tahu orang yang berada dalam mobil itu adalah ZIAN.Kepalaku sangat berat dan pusing sekali. Perutku mulai mual dan pandanganku mulai kabur.

Apa yang terjadi pada Valencia sehingga ia tidak sadarkan diri ?
Dan akan kah hubungannya mereka lebih memburuk dari sebelumnya ?
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Trouma In Love Bagian 3

Band yang ditunggu-tunggu telah lengkap personilnya dan merekapun menampilkan aksi mereka yang membuat siswi-siswi histeris.
Angga melihatku berjalan dan ia menyuruhku untuk masuk ke sebuah ruangan yang lumayan berantakkan karena terdapat banyak peralatan yang akan digunakan untuk aksi panggung selanjutnya.
“Val, kamu di sini dulu ya. Aku gak mau kamu jatuh karena kebanyakan berjalan di lantai yang agak licin.”, lagi-lagi Angga sangat perhatian terhadapku.
“Eh, ada Valen. Apa kabar ?”, tiba-tiba ada seorang cewek bertubuh semamapai menghampiriku dan mengajakku bersalaman.
“Udah lama ya kita gak pernah kayak gini ?”
“Maaf sepertinya kita gak saling kenal deh”, jawabku bingung.
“Wow. Kamu lupa sama aku ?”, tanyanya sambil menyunggingkan senyum sinis padaku.
“Tapi kamu gak akan lupa donk sama cewek yang ada di pesta ulang tahun Vino 2 tahun lalu kan ?”
Ya Ampuun. Mana mungkin aku gak inget sama cewek yang dengan bangganya merebut pacarku dan membuatku malu di depan banyak orang 2 tahun lalu. Mau apa dia kesini dan kenapa dia bisa ada di sekolahku.
“Sepertinya selama ini kamu gak pernah sadar ya kalo aku satu sekolah sama kamu ?”
“Kamu mau apa ? Belum cukup puas bikin aku malu di depan orang banyak ?”, tambah aku dengan nada sedikit tinggi.
“Tenang tenang Aku kesini cuma kebetulan ketemu kamu aja kok. Niat utama aku kesini cuma mau ketemu orang yang lebih baik dari Vino kamu itu.”, ujar cewek itu sambil tertawa dan keluar ruangan.
Sial. Mimpi apa aku sampai bisa ketemu orang yang jelas-jelas bikin aku malu.
“KEREEEEEN”, teriak seseorang yang tiba-tiba membuka pintu dan masuk bersama temannya sambil berbicara dan tertawa. Mereka membawa gitar dan keringat mengucur deras di tubuhnya.
“Kamu yang tadi aku tabrak ya ?”, salah seorang dari mereka mendatangi aku dan berdiri tepat di depanku yang sedang duduk manis di sofa.
“Maafin aku ya tadi aku buru-buru, aku nyesel gak hati-hati padahal aku tau kamu sedang sakit. Aku mau tanggung jawab sama kamu seperti yang aku ucapkan tadi ketika menabrak kamu.”
“Tunggu deh.aku bingung. Kamu siapa sih kok dateng-dateng keringetan gitu?”
“ZIAN. Balik Duluan yuk. Laper nih.”, teriak yang lain.
“Kamu ikut aku”, tanpa pikir panjang ia memapahku untuk mengikutinya. Aku ingin menolak tapi keadaan tidak mendukung
***
Ternyata cowok yang menabrakku tadi adalah Zian yang katanya sih bassis Band Outers. Aku tahu dia merasa bersalah makanya sepanjang perjalannan sampai ke café tempat kami berada sekarang dia selalu bertanya tentang keadaanku. Bahkan kadang dia bercerita sambil tertawa sedangkan aku yang mulai malas ketika mengetahui bahwa orang yang berhubungan dengan dirinya adalah seorang anak band yang sangat di gila-gilai teman-temannya. Aku tidak ingin membuka pembicaraan yang lebih dalam karena sewaktu kenalan dengan Vino beberapa tahun lalu kejadian hampir mirip dengan kejadian saat ini tapi yang membedakan Zian dengan Vino adalah cara bertutur kata yang lembut. Apa mungkin ini jurus ampuh seorang anak band yang playboy. Who knows?
“Sepertinya kamu nggak senang ya aku ajak makan ke sini ?”, tanyanya karena makanan yang sudah ada di hadapanku belum juga disantap.
“Tapi maaf sebenernya aku nggak laper”, jawabku singkat.
“Aku cuma mau kita saling menghargai. Aku akan merasa bersalah karena nggak hati-hati dan bikin orang lain sakit.”, nada bicaranya membuatku merasa tidak enak. Dia memang anak band tapi tidak seharusnya aku menyamakannya dengan Vino.
Tiba-tiba terdengar handphonenya berbunyi, lalu dia meminta maaf atas gangguan itu dan mengangkat teleponnya di depanku. Niat hati sih gak mau menguping tapi apa daya ngomongnya kedengeran sampai ke telingaku. Ujarku dalam hati sambil tertawa.
“Iya Ma, kenapa lagi ?. aku lagi makan sama temen nih. Nanti aku jagain mama kok di rumah sakit. Sabar ya Ma ”, hanya itu yang begitu jelas aku dengar.
Tanpa sadar aku teringat dengan mama yang sudah 3 tahun lalu meninggal. Dan mataku mulai berkaca-kaca tanpa sadar air mataku menetes. Dengan segera Zian memberikan saputangan berwarna coklat kepadaku bahkan menghapus air mata yang terlanjur jatuh ke pipiku. Aku tersadar dan mengambilnya untuk menutupi mataku yang merah.
***

“Makasih uda mau nganterin aku. Sampai ketemu nanti.”, kataku sambil tersenyum dan Zian pun membalas senyumanku dedngan senyum manisnya dari dalam mobil.
UPSS. Kenapa aku berharap bertemu dia lagi. Please Valen kamu gak boleh memulai sesuatu dengan anak band. Bagaimana kalau cerita ini berlanjut ?.
Aku memikirkan sesuatu yang mungkin terjadi nantinya.
Setelah kejadian menangis tadi, Zian mulai membuatku melupakan bahwa dirinya adalah seorang anak band. Sikapnya jauh berbeda dengan anak band lain. Dia begitu low profile dan ramah bahkan dia seperti melepas nama Band Outers ketika turun panggung dan menjadi Zian yang aku kenal saat ini. Keramahannya membuatku tanpa sadar memberikan nomor telponku padanya.
Terdengar suara handphoneku bordering. Nomor yang tidak aku kenal tapi mengapa aku begitu familiar dengan angka-angkanya ?. Dengan segera aku angkat teleponku.
“Valencia ?”, terdengar suara laki-laki diserang sana dengan nada halus.
“Iya. Ini siapa ?”, tanyaku bingung.
“Zian. Yang tadi. Aku udah di rumah sakit nih”, lanjutnya.
Kenapa begini ?. aku pikir akan biasa-biasa saja. Tetapi entah mengapa aku melupakan semua pantangan hidupku dan aku menjawab semua pertanyaan yang dia ajukan dengan senag hati dan kita bercerita berjam-jam sampai akhirnya aku menyudahkan telepon karena jam di kamar telah berada tepat pukul 1 dini hari.
Bagaimana kelanjutan hubungan mereka ?
Apakah trauma Valencia akan hilang setelah bertemu dengan Zian ?
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Trouma In Love Bagian 2

Seharusnya waktu seminggu setelah ujian semester digunakan untuk class meeting namun karena ada acara maka seminggu ini digunakan semua ekskul untuk berlatih menunjukkan aksi terbaik di pensi untuk perayaan ulang tahun sekolah. Aku terdaftar sebagai penari utama untuk ekskul dance di sekolah dan membawa timku selalu menjuarai perlombaan.
Kedatanganku ke sekolah kali ini dengan tongkat di tangan kananku membuat tim dance-ku kebingungan karena kemarin aku baik-baik saja dan yang lebih gawat bagi mereka adalah mendapat kabar bahwa aku tidak dapat ikut serta nanti.

“Apa ??. Kamu ditabrak orang ?”, tanya Shera bersemangat.
“Iya, Sher. Tapi gak pa pa kok.”, jawabku.
“Kak, aku minta maaf kali ini aku gak bisa bantu.”, ucapku dengan nada sedikit kecewa.
“Tidak apa apa kok Val, kita masih punya cadangan kok meskipun gak sebaik kamu.”, ucap Kak Marsha koreografer kami.
***


Seminggu telah berlalu dan tibalah waktu yang paling ditunggu oleh semua siswa siswi SMA La Specia. Namun kakiku masih saja harus di gips dan berjalan dengan tongkat. Membuatku tidak nyaman di tengah keramaian orang.Akhirya aku memilih duduk di pinggir lapangan dimana di situ terdapat panggung untuk band tamu mengisi acara. Sebenarnya aku tidak menyukai Band Outers yang katanya sih keren-keren, menurutku semua anak band itu sesuka hati melakukan sesuatu karena merasa memiliki kebebasan berekpresi bahkan sampai ke masalah pacaran. Mungkin karena aku trauma dipermainkan oleh seorang anak band yang sok keren itu di masa lalu. Aku menghela nafas dan berpikir untuk tidak lagi menyukai band apapun apalgi berniat memiliki pacar anak band lagi.
“VALENCIA”, dari kejauhan Angga memanggil namaku dan melambaikan tangannya.
“Kesini aja”, teriakku sambil menggerakkan tanganku mengajak dia mendekatiku.
Angga adalah teman aku sejak SMP walaupun anaknya nakal dan iseng tapi dia sangat baik dan perhatian padaku, apa mungkin karena dulu dia pernah mengincar aku menjadi pacarnya namun aku tolak sehingga sekarang dia hanya lebih ingin untuk selalu memberiku perhatian yang besar. Angga tau benar keadaan keluargaku yang tidak sempurna dan ia mencoba untuk selalu menjaga aku. Bahkan 2 tahun lalu mantan pacarku membawa cewek barunya ke pesta ulang tahunnya, Angga sempat meninju wajahnya hingga darah keluar dari hidung mantan aku itu. Setelah kejadian itu yang aku dengar sih mantan aku mengalami patah tulang hidung, tapi untunglah dia gak menuntut Angga ke meja hijau.
“Nih mama aku buat bolu kukus buat kamu. Katanya harus dihabisin jangan sampe sisa. Hahahaha. “, ujarnya sambil tertawa dan mengelus rambutku.
“Siiplah. Pasti abis kalo aku yang dikasih.”, balas aku sambil tertawa kecil.
Angga pamit untuk kembali bekerja karena ia adalah wakil ketua panitia jadi pasti sangat sibuk.
Aku berniat untuk kembali ke dalamkelas saja untuk menaruh bolu ke dalam tasku. Dengan usaha keras akhirnya bisa juga aku beranjak dari tempatku duduk.
Setelah selesai meletakan bolu ke dalam tas, aku mendengar suara panitia yang agak panik dan berkata bahwa bassis Band Outers belum tiba padahal ketiga temannya sudah datang secara bersamaan disisi lain acara sudah dimulai. Panitian dan teman satu band berusaha menghubunginya namun ternyata handphonenya mailbox terus.
Aku ingin menuju kamar mandi melewati jalan yang sepi karena akan sulit bagiku berjalan ditengah keramaian sehingga aku memutar melewati sisi kanan sekolah yang sepi. Aku berjalan dengan perlahan dan berharap agar tidak terjatuh.
GUBRAAAK.
Seseorang menyenggol tubuhku karena dia terburu-buru. Hanya maaf yang diucapkannya dan membantuku berdiri setelah itu dia mengucapkan sesuatu namun tidak terdengar jelas di telingaku karena bersamaan dengan teriakan teman-teman yang lain. Orang itu bertubuh tinggi, rambutnya panjang sebahu dan menggunakan kacamata berwarna coklat. Gaya berpakaiannya sopan karena menggunakan kemeja namun celananya sedikit belel. Aku hanya terpaku menatap orang yang selalu saja terburu-buru tanpa aku ketahui apa keperluannya di sekolahku ini. Aku melanjutkan perjalananku ke kamar mandi dengan wajah sedikit menahan sakit.
Siapakah yang menabrak Valencia dan apa yang diucapkan olehnya sebelum pergi tadi ?
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Trouma In Love Bagian 1

“Pensi besok sekolah kita ngundang Band Outers loh!”, seru salah seorang anak yang baru mendapatkan kabar dari panitia pensi.

Band Outers sedang naik daun di pentas seni alias pensi anak-anak SMA, mungkin karena perform mereka yang keren dan personelnya yang cool banget. Band ini terdiri dari 4 orang cowok yang bernama Randa (vokalis), Melka (gitaris), Zian (bassis), dan Dhika (drummer). Dari keempat cowok itu Zian merupakan personel yang jarang berinteraksi secara verbal ke penonton tetapi tatapan mata dan senyumnya dapat membuat gadis-gadis berteriak histeris.

Siang itu cuaca sangat mendung sehingga latihan dance untuk memeriahkan pensi 1 minggu lagi ditunda. Angin bertiup kencang membuat mataku kelilipan debu jalan yang semula kering.

“Val, kamu balik naik angkot lagi ?. Kok tumben gak dijemput kakak ?”, tanya Angga di atas motor CBR berwarna merah di hadapanku.
“Nggak, Ga. Aku Kak Bima lagi ngurus pernikahannya di Bandung.”
“Mau bareng gak ?”
“Gak usah kan kamu harus les music dan nggak searah. Aku nggak mau ngerepotin siapa pun. Makasih ya tawarannya.”, tolakku halus dengan senyum manisku.
“Baiklah. Aku pulang duluan ya.”, ucapnya dan meninggalkan aku sendiri di depan gerbang sekolah untuk menunggu angkot lewat. Tidak berapa lama angkot yang aku tunggupun tiba dan aku pulang kerumah.
Ketika turun dari angkot di depan perempatan dekat rumah tiba-tiba ada mobil berwarna merah metalik menyerepet aku sehingga aku tersunggur di pinggir jalan, untung saat kejadian sepi kalau tidak bisa-bisa dikeroyok orang sekampung tuh orang yang nabrak. Kaki kananku terkilir lumayan parah sepertinya, baru niat bangun saja terasa sangat ngilu ditambah lagi siku tanganku yang berdarah. Untungnya orang yang menabrakku memiliki etikat baik untuk menolong, dia membuka pintunya namun kenapa tiba-tiba semuanya menjadi gelap ?.
Udara menjadi dingin dan sepertinya aku mencium bau rumah sakit, dengan segera kubuka mataku dan benar saj aku berada di ruang UGD rumah sakit yang ternyata dekat dengan rumahku.
“Kamu sudah sadar ?”, ujar seorang suster berkerudung padaku.
“Siapa yang membawa saya kesini , Sus ?”
“Laki-laki yang berumur 20 tahunan lah kira-kira dan dia bilang dia yang menabrak kamu sehingga tanganmu terluka dan kakimu harus di gips karena mengalami sedikit keretakan di mata kaki. Sebaiknya nanti kamu harus mengurangi kegiatan seperti lari dan sejenisnya yang membuat kaki kamu beraktifitas banyak.”, ujar suster itu halus.
Kecewa. Itulah yang sedang kualami saat ini karena kejadian ini sepertinya aku tidak dapat mengisi acara pensi nanti. Di balik itu aku senang si penabrak beretikat baik untuk membawaku ke rumah sakit dan membayar seluruh biaya administrasi termasuk sebuah tongkat untuk memapah tuuhku karena kakiku yang terluka.
“Oh iya saya lupa. Tadi orang itu bilang kalau ada hal yang ingin kamu harapkan sebagai pertanggunjawabannya bisa hubungi kesini.”, ujar suster tadi seraya memberikan aku selembar kertas notes kecil bertuliskan nama dan nomor handphonenya.
Akhirnya sampai juga di atas tempat tidur yang sangat nyaman. Setelah mandi aku kembali merebahkan diriku ke atas kasur empuk di kamarku. Sambil membolak-balik kertas yang berisi nomor handphone si penabrak aku berpikir mengapa orang itu tidak menunggu sampai aku sadar dan meminta maaf, masa aku yang menghubungi dia untuk meminta dia mengucapkan kata maaf ?.
Apakah Valencia akan menghubungi si penabrak ?
Baca cerita selanjutnya .
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Positif Negatif Posisi Anak Dalam Keluarga


· ANAK SULUNG

Anak sulung selalu diharapkan menjadi panutan bagi adik-adiknya tetapi hal itu dapat membuat si sulung dapat berbagi pengalaman kepada adiknya agar mereka tidak melakukan kesalahan seperti yang dia telah lakukan. Sering diminta untuk menjaga adik dan memiliki tanggung jawab yang lebih besar membuat anak sulung belajar bahwa dia dapat menjaga dirinya sendiri dan juga orang lain sehingga dapat membentuk karakter seperti seorang pemimpin. Jika melakukan sebuah kesalahan maka di sering mendapat omelan paling besar, hal itu membuat dia melakukan sesuatu dengan hati-hati dan memikirkan resiko apa yang akan ditaggung nantinya. Yang terakhir adalah sering mengalah, kadang si sulung sering merasa kesal karena dirinya sering diminta untuk mengalah dengan adik-adik, tetapi positifnya dia dapat belajar untuk bersabar.

· ANAK TENGAH
Kadang adik lebih di dahulukan dibanding dengannya tetapi ini yang dapat membentuk seorang anak untuk lebih bisa mandiri. Ketika kakak dan adiknya memeliki kesukaan yang sama maka dia tidak merasa punya teman, jika sesautu yang dikerjakan salah maka akan dibandingkan dengan kakak atau adik tetapi ini dapat membuat dia untuk membuktikan bahwa iapun juga dapat melakukan yang lebih baik dari kakak ataupun adiknya.

· ANAK BUNGSU
Sering dimanja kadang membuat anak bungsu terganggu ketika beranjak remaja karena masih sering dianggap anak kecil oleh orang tua namun dia akan merasa dirinya selalu dilindungi. Yang paling membuat si bungsu kesal ketika dia diharuskan untuk menuruti kakak-kakaknya karena jika kakak menolak perintah orang tua maka orang terakhir yang kena adalah si bungsu. Selain itu karena masih dianggap anak kecil maka tidak dapat melakukan sesuatu yang dapat dilakukan oleh kakak misalnya menginap di rumah teman,dsb.

· ANAK TUNGGAL
Karena hanya menjadi anak satu-satunya di rumah maka ia akan memdapatkan apapun yang diinginkanya karena pasti akan dituruti oleh orang tua. Namun anak tunggal tidak akan memiliki teman berbagi cerita di rumah karena tidak memiliki teman boicara yang sebaya. Kepercayaan orang tua kepada anak tunggal biasanya kurang hal ini karena mereka khawatir jika akan terjadi sesuatu yang kurang baik nantinya sehingga anak tunggal akan memiliki sifat bertanggungjawab yang kurang.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Melihat Manfaat Dari Putih Telur


· Merupakan Sumber Protein Alami
Sumber protein dalamputih telur baik untuk menghasilkan asam amino yang baik untuk pembentukkan otot oleh karena itu banyak binaragawan yang ingin menjaga bentuk otot tubuhnya lebih banyak mengkonsumsi putih telur dibandingkan memakannya dengan kuning telur.
· Putih Telur Lebih Mudah Diserap Tubuh
Karena mengandung protein alami, putih telur lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan dengan makanan lain seperti minuman berprotein dan daging. Hal ini menyebabkan protein dapat deserap sepenuhnya oleh tubuh tanpa banyak protein yang terbuang.

· Putih Telur Tidak Mengandung Kolesterol
Asupan makanan yang mengandung kolesterol bagi tubuh kita haruslah diatur sehingga dapat mengurangi resiko penyakit kolesterol. Karena dalam putih telur tidak terkandung lemak,lemak trans, kolesterol,dan karbohidrat maka putih telur dapat mengurangi tingkat kolesterol dalam asupan tubuh kita.

· Dapat Mencerahkan Kulit
Banyak wanita yang menggunakan putih telur untuk menjadi masker hal ini dapat menjadi pertimbangan karena protein dalam putih telur mampu mempercepat regenerasi dan melembabkan kulit wajah.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS